-->
Ads Kiri Khusus Desktop

Coklat Tidak Menjadikan Berat Tubuh Naik

Generating Link...
Coklat yang kebanyakan orang menyampaikan yaitu penyebab dari berat tubuh sekarang tidak lagi benar, alasannya banyak sekali penelitian telah menyampaikan bahwa coklat tidak kuat terhadap naiknya berat badan.

Kini para penggemar coklat yang cemas alasannya takut berat badannya naik bisa bernafas lega. Berdasarkan penelitian, mengkonsumsi coklat tidak akan menciptakan tubuh menjadi gemuk justru akan membuatnya menjadi lebih kurus.

Coklat yang kebanyakan orang menyampaikan yaitu penyebab dari berat tubuh sekarang tidak lagi b Coklat Tidak Menyebabkan Berat Badan Naik

Walau cokelat mengandung kalori yang tinggi, tetapi penelitian telah menyampaikan bahwa orang yang sering mengkonsumsi cokelat mempunyai kandungan lemak tubuh yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak. Para peneliti menganggap bahwa kalori yang terdapat pada cokelat bukanlah kalori pada umumnya.

Justru menyerupai yang di lansir oleh DailyMail, kandungan yang terdapat pada cokelat akan menciptakan metabolisme dalam tubuh bekerja lebih keras. Itu berarti lemak – lemak yang sudah ada didalam tubuh bisa diimbangi dengan mengkonsumsi cokelat. Karena materi – materi yang terkandung dalam cokelat ini bisa menjadi sebagai penganan yang mempunyai kemampuan untuk menetralkan lemak dalam tubuh.

Namun, walaupun begitu, penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat ini tidak menyampaikan secara spesifik cokelat menyerupai apa yang baik untuk tubuh. Dr Beatrice Golomb yang merupakan pemimpin dari penelitian ini mengatakan, ” Penemuan kami menyampaikan bahwa komposisi kalori juga berperan memberi imbas pada berat badan. Kaprikornus tidak hanya jumlah kalori nya saja. Seperti pada masalah cokelat ini, yaitu kabar yang sangat elok bagi mereka yang hobi makan cokelat maupun yang hanya iseng2 ingin mencoba,”

Kesimpulan itu diambil sehabis Dr Beatrice melaksanakan analisa terhadap kebiasaan makan cokelat pada 972 laki-laki dan wanita, dengan usia rata2 57 tahun. Awalnya, penelitian tersebut dilaksanakan untuk mempelajari statins, yaitu sejenis obat untuk menurunkan kolesterol.

Partisipan tersebut kemudian diberikan beberapa pertanyaan mengenai contoh diet dan gaya hidup mereka. Dan salah satu dari pertanyaanya adalah, “Berapa banyak anda mengkonsumsi cokelat dalam seminggu?”Selain itu, indeks massa tubuh mereka juga sudah dicatat.

Dan hasil temuan mereka sungguh mengejutkan. Hasil penelitian tersebut menciptakan kesimpulan, bahwa responden yang lebih sering makan cokelat dalam seminggu, secara statistik mempunyai indeks massa tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang sedikit atau bahkan jarang makan cokelat.

Penelitian tersebut juga membawa imbas bahwa banyak sedikitnya cokelat tidak terlalu kuat terhadap naik atau turunnya berat badan. Melainkan, zat yang terkandung dalam cokelat sanggup mempercepat metabolisme dalam tubuh. Salah satu senyawa kimia yang terkandung dalam cocoa yaitu epicatechin, yang terbukti meningkatkan jumlah mitokondria — kawasan berlangsungnya respirasi sel, metabolisme asam lemak dan penghasil energi.

Epicatechin ini bermanfaat untuk menurunkan berat tubuh dengan mitokondria bertugas memperabukan kalori. Cokelat juga mengandung antioksidan thebromine yang merupakan rasa pahit pada cokelat. Zat ini bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung, merawat penderita hipertensi, dan memperluas pembuluh darah.

Walaupun begitu, tetaplah ingat  bahwa suatu yang berlebihan tidak akan berdampak baik bagi kesehatan tubuh. Walau penelitian menyampaikan bahwa cokelat tidak menjadikan berat badan, tetap perlu untuk membatasi konsumsinya. Makan cokelat setiap hari boleh, tetapi dalam porsi kecil.

Sarapan Cokelat Bisa Turunkan Berat Badan

Makan cokelat atau manis dianggap menciptakan berat tubuh naik. Makanan semacam itu biasanya justru paling dihindari orang yang berdiet. Namun, penelitian dari Israel justru menyarankan memasukkan cokelat sebagai sajian dikala makan pagi.

Penelitian Universitas Tel Aviv, Israel, menemukan jikalau makan cokelat makanan manis lain dikala sarapan bisa menurunkan berat badan. Sebab makanan itu mengandung banyak kandungan karbohidrat dan protein yang akan diubah menjadi energi untuk kegiatan selama seharian.

Berdasarkan penelitian terhadap 193 orang, para peneliti membagi responden dengan dua kelomok, orang yang obesitas dan bukan penderita diabetes. Kelompok pertama menentukan sarapan rendah kalori dengan 300 kalori. Sementara kelompok kedua lebih menentukan sarapan dengan 600 kalori, termasuk makanan ringan manis atau cokelat sebagai makanan penutup.

Hasilnya dalam penelitian selama 32 menit itu menemukan jikalau kedua kelompok itu kehilangan berat tubuh sebanyak 15 kilogram. Namun, sehabis 16 ahad kemudian, kelompok yang mengurangi kalori dikala sarapan, justru berat badannya naik sampai 10 kilogram. Sementara kelompok yang mengonsumsi cokelat atau makanan manis dikala sarapan kehilangan berat tubuh sampai 7 kg.

Ternyata peneliti menemukan jikalau kelompok yang mengurangi kalori di pagi hari memakan cokelat dan manis di siang hari atau potongan hari lain. Peneliti menyarankan jikalau ingin makan makanan manis sebaiknya dilakukan di pagi hari.
Ads Kanan Khusus Desktop